Select Menu

Favourite

Berita Jateng

Nasional

Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Politik

Berita Parlemen

Ekonomi

Berita Hukum

Sepakbola

Simak Dulu

» » » Pembuatan Film Drama "The Keris


Kabar Jateng 10.04 0


 
Semarang- Memperkenalkan kesan dan morol serta edukasi budaya Indonesia ke negara lain, itu yang lagi digalakan oleh perfilman yang ada di kota-kota besar di Indonesia khususnya film drama lokal tetang budaya Indonesia. Salah satunya yang ada di kota Semarang ini, karena kalau dilihat film-film sekarang ini jauh sekali kesan-kesan moral yang positif. Oleh karena itu menjadi konsep film drama lokal yang digarap Light Cinemandiri di produser oleh Catur Prayitno dan di sutradarain oleh Verry. Film drama yang sedang digarap ini, berjudul The Keris, film ini menceritakan tentang seorang anak muda yang mendapatkan titipan sebuah Keris dari seseorang kakek tua. Dan kemudian anak muda ini ingin berusaha untuk mempelajarinya buat tugas sekolah.

   Pembuatan film drama lokal ini sengaja mengambil tentang sejarah Keris Setan Kober, karena dalam sejarah Kris Pusaka Setan Kober, yang bernama Bronggot Setan Kober dibuat pada awal kerajaan Islam Demak Bintoro, dan Kris tersebut kemudian dimiliki oleh Djafar Shodiq atau Sunan Kudus yang kemudian diberikan pada murid kesayangannya Arya Penangsang, Adipati Jipang Panolan. Pusaka Stan Kober dibuat oleh Mpu Supo Mandrangi, putra seorang empu di Tuban, Jawa Timur. Supo Mandrangi kemudian memeluk agama Islam dengan menjadi murid Sunan Ampel, dengan tetap membawa kemampuannya membuat Keris. Dan pusaka ini memiliki khas tersendiri, ini adalah salah satu pusaka legenda di tanah Jawa.

   Cerita film drama semakin seru dengan kehadiran orang asing yang juga Kolektor Barang Antik, keberadaan orang asing ini ingin memiliki Pusaka Keris Setan Kober. Dengan berbagai cara akan ditempuh oleh orang asing ini untuk mendapatkan Keris Pusaka Setan Kober, "dalam film drama ini, kami ingin menonjolkan budaya Indonesia kepada negara lain. Dan inti film drama ini juga menceritakan bahwa budaya peninggalan dari nenek moyang kita tidak bisa di jual belikan. Karena budaya ini harus dilestarikan." Ungkap Catur.

   Film drama yang diperankan oleh artis-artis lokal kota Semarang ini diperankan oleh Peran Utama Tomi nama asli Rizky Febrian siswa SMA Kesatrian I Semarang, Mr Chris nama asli Chris Pietrek seorang Guru bahasa Ingris di Semarang, Peran Pembantu Utama: Yuhda nama asli Olly Purwanto, Lisa nama asli Dwi Cahyaningrum, Febri nama asli Alvin Budi S, Rusli nama Asli Haldi, Wanto nama asli Budi Prasetyo, Indah nama asli Cinta Agus Tina dan Pak santo nama asli Ali M. Syuting film juga mengambil lokasi di Joglo Monolopo Mijen, Bukit Semarang Baru (BSB), Musium Ragowarsito dan SMA Kesatriaan 1 Jalan Pamularsih Semarang. "Dengan beredarnya film drama ini nanti, diharapkan masyarakat dan negara asing akan mengerti betapa besarnya arti sebuah peninggalan bersejarah." Tutup Verry, selaku Sutradara film drama ini.@Aldy

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply