9 Artis Porno Jepang Rela Payudaranya Diraba-raba untuk Amal
Kabar Jateng
11.51
0
TOKYO-Kampanye unik yang
digelar di Jepang ini untuk menggalang dana bagi upaya mengatasi
penyakit AIDS. "Boob aid" akan digelar selama 24 jam.
Sembilan orang yang
menawarkan payudaranya adalah bintang film porno di Jepang. Kepada
media setempat mereka mengatakan, nyaris tak bisa menahan semangat
untuk ikut andil dalam aksi "Stop AIDS!".
Ini sebuah kampanye -
yang akan disiarkan langsung di televisi. Para artis porno yang ikut
ambil bagian dalam acara itu mengajukan permohonan, agar penggemar
menyentuhnya secara lembut.
"Saya benar-benar
tak sabar," kata Rina Serina di surat kabar Tokyo Sports. "Tapi
saya akan sangat senang jika Anda melakukannya secara halus."
Acara "Stop AIDS"
diluncurkan sejak tahun 2003. Namun, baru tahun ini digelar dengan
melibatkan bintang film porno. "Boob aid" atau bantuan
payudara, begitu kurang lebih terjemahan nama kampanye kali ini.
Acaranya akan disiarkan
di televisi kabel dewasa, dan dananya akan disumbangkan ke kampanye
untuk mengatasi sebaran HIV/AIDS.
Gagasan ini muncul
setelah komentar seksis seorang anggota parlemen Tokyo, terhadap
seorang perempuan yang anggota partai oposisi menjadi berita utama di
media.
Peristiwa itu menandai
pandangan kuno akan perempuan, yang masih meresap dalam masyarakat
Jepang.
"Saya tidak pernah
berpikir payudaraku bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat,"
tambah Serina, yang tampaknya tidak menyadari kontroversi akan aksi
itu.
Sesama aktris porno, Iku
Sakuragi tidak memiliki keraguan akan aksi raba yang dilakukan oleh
ratusan pasang tangan. "Ini untuk amal," kata bintang porno
berusia 21 tahun tersebut. "Sentuh dadaku, sumbangkan uangnya
–lalu mari kita berbahagia."
Anggota parlemen dari
partai berkuasa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memicu kemarahan
publik pada bulan Juni ketika meneriakkan ejekan seksis pada anggota
majelis Tokyo, Ayaka Shiomura dalam perdebatan tentang peran
kehidupan sebagai ibu.
Anggota parlemen kota
Tokyo, Akihiro Suzuki, dari Partai Demokratik Liberal LDP, berteriak
pada Ayaka: "Ayo lekas menikahlah", ketika Shiomura
berbicara mendukung kaum ibu dalam pertemuan di Majelis Metropolitan
Tokyo. Namun ia kemudian minta maaf secara terbuka.
Jepang merupakan salah
satu negara maju yang memiliki tingkat terendah dalam partisipasi
perempuan di sektor tenaga kerja. Negara ini juga dianggap kurang
menyediakan fasilitas penitipan anak dan dukungan karir.
Sementara, seksisme
tertanam dan mendorong perempuan untuk diam di rumah. Aksi 24 jam
meraba payudara dimulai pada hari Sabtu (30/8/2014) pukul delapan
malam waktu setempat dan didukung oleh Japan Foundation untuk
Pencegahan AIDS.****
Tidak ada komentar