Awas, Sapi Pemakan Sampah Berbahaya Dikonsumsi
Kabar Jateng
10.01
0
Semarang : Masyarakat di
Provinsi Jawa Tengah diimbau tidak mengonsumsi daging yang berasal
dari sapi yang digembalakan di tempat pembuangan akhir (TPA) dan
memakan berbagai jenis sampah karena membahayakan kesehatan tubuh
manusia.
"Bisa dikatakan,
daging sapi pemakan sampah yang disinyalir marak beredar menjelang
Idul Adha itu kurang layak dikonsumsi masyarakat karena di dalamnya
terkontaminasi berbagai jenis logam berat," kata Kepala Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah Whitono di Semarang,
Jumat.
Menurut dia, sapi yang
digembalakan di TPA dan akan diperjualbelikan harus dinetralisir
paling tidak satu hingga dua bulan dengan diberi pakan yang normal,
namun hal tersebut tidak menjamin sapi akan bebas dari bahan kimia
berbahaya.
Ia menjelaskan bahwa para
pemilik sapi yang menggembalakan hewan ternaknya di TPA itu sangat
menguntungkan bagi yang bersangkutan karena tidak perlu susah-susah
mencari pakan dan tanpa biaya.
"Perlu solusi yang
tepat bagi masyarakat yang menggembalakan sapi di TPA karena hal itu
merupakan mata pencaharian mereka," ujarnya.
Kendati demikian, kata
dia, pemerintah tetap harus memperhatikan konsumen yang perlu
dilindungi dengan menyediakan daging yang aman, sehat, dan utuh.
Whitono mengaku tidak
mengetahui pasti jumlah populasi sapi yang digembalakan masyarakat di
sejumlah TPA di Jateng.
"Populasi sapi di
Jateng saat ini mencapai sekitar 1,5 juta ekor, sedangkan kerbau 63
ribu ekor sehingga jumlah tersebut dinilai mampu mencukupi kebutuhkan
masyarakat pada Idul Adha mendatang," katanya.
Sementara itu, ribuan
sapi setiap hari terlihat mencari makan di tumpukan sampah yang ada
di TPA Jatibarang Semarang.
Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan Universitas Diponegoro Semarang menunjukkan
sapi yang memakan sampah di TPA diketahui tercemar logam berat hingga
melampaui ambang batas yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, termasuk badan kesehatan dunia.
Jenis logam berat yang
terkandung dalam daging sapi yang digembalakan di TPA sampah
Jatibarang tersebut adalah Mercury (Hg), Cadmium (Cd) dan Cobalt
(Co).
Residu logam berat
terdapat pada semua daging maupun bagian-bagiannya seperti daging
bagian paha, daging bagian punggung, hati, usus, dan darah.
Pencemaran produk-produk
peternakan oleh logam berat dapat menimbulkan bahaya kesehatan pada
manusia.
Efek gangguan logam berat
terhadap kesehatan manusia tergantung pada bagian mana dari logam
berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya dosis yang
dikonsumsi.
Beberapa penyakit yang
disebabkan oleh keracunan logam berat antara lain anemia, gangguan
pada berbagai organ tubuh dan penurunan kecerdasan, anak-anak
merupakan golongan yang beresiko tinggi keracunan logam berat.
****ant
Tidak ada komentar