PMI Jateng Kembangkan Masyarakat Tangguh Banjir di Bengawan Solo
Kabar Jateng
20.18
0
Semarang,
kabarjateng.com : Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Tengah bekerjasama
dengan International Federation of Red Cross and Red Crescent Societias (IFRC)
dan Zurich Insurence mengembangkan program Pembangunan Masyarakat Tangguh
Banjir / Community Flood Resilience di
Kota Surakarta dan Kabupaten Wonogiri, Jateng serta Kabupaten Bojonegoro, Jawa
Timur.
Pelaksanaan program dilaksanakan dengan melatih
relawan PMI di wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo.
“Kemitraan PMI dengan IFRC dan
Zurich Insurance di bidang Program Pembangunan Masyarakat Tangguh Banjir ini
memiliki sasaran pokok mengembangkan, menguji cobakan dan mengimplementasikan
solusi-solusi inovatif, adaptif dan aplikabel,” terang Ketua PMI Jateng, H. Imam Triyanto, saat
membuka pelatihan Penyegaran KBBM di Pusdiklat PMI Jateng-Semarang, Rabu (04/03).
Imam menambahkan bahwa program ini fokus pada kajian pengurangan risiko dan pengukuran dampak.
“Penekanan secara khusus pada kesiapsiagaan
masyarakat, mengurangi kerentanan terhadap risiko dan meningkatkan kapasitas
masyarakat untuk mengatasi bencana,” imbuhnya.
Pelatihan yang diikuti 30 orang relawan dari Kota
Surakarta, Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur ini, sebagai
langkah awal PMI yang akan melakukan pendampingan bersama masyarakat.
“Melalui pelatihan ini, nantinya relawan PMI dapat
bekerjasama dengan masyarakat melakukan Penilaian Risiko, Ancaman, Kerentanan dan Kapasitas,” kata Thobari
HR, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jateng.
Pengembangan program ini bertujuan untuk meningkatnya
ketahanan dan ketangguhan masyarakat, meningkatnya efektifitas solusi
pengurangan risiko bencana serta adanya dukungan penuh dari pengambil
kebijakan.
“Dukungan dan sinergi dengan pemangku kebijakan di
wilayah akan sangat membantu mewujudkan ketahanan dan ketangguhan masyarakat
menghadapi bencana,” harap Thobari.
Sebanyak 9 desa/kelurahan yang menjadi konsentrasi
program tersebut antara lain, 3 kelurahan di Kota Surakarta, 3 desa di Kabupaten
Wonogiri dan 3 desa di Kabupaten Bojonegoro-Jatim.
“Wilayah itu merupakan aliran dari hulu ke hilir Bengawan
Solo yang memiliki potensi banjir,” tandasnya.@Ning.
Tidak ada komentar