APTI Jateng Tolak Aksesi FCTC

Musda ke-2 APTI Jateng

Semarang, kabarjateng.com - APTI Jateng berharap agar pemerintah Jokowi-JK memandang industri hasil tembakau secara obyektif dan bijaksana, seperti pemerintahan sebelumnya, yang konsisten menolak aksesi FCTC dan melawan kebijakan kebijakan eksesif yang merupakan turunan dari pedoman FCTC.

"selain itu, kami ingin agar pemerintah untuk tetap mempertahankan tembakau sebagai komoditas strategis perkebunan dan industri tembakau sebagai industri prioritas nasional dengan tetap menjalankan roadmap industri trmbakau yang telah disepakati berlaku hingga 2025." Jelas Soseno, ketua Ketua Bidang Penguatan Kelembagaan Dewan Pimpinan Nasional APTI, pada conferensi pers musda ke - 2 DPD APTI yang dilaksanakan di LPMP jl. Kyai Mojo Srondol Kulon, Bayumanik, Semarang. Rabu (4//2/15).

Menurutnya, tembakau merupakan komoditas pertania yang sudah turun temurun dibudidayakan di Indonesia dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. dari data ditjen perkebunan, tahun 2013 luas areal perkebunan tembakau di Jawa Tengah sekitar 41.800 ha dengan produksi mencapai 27.847 ton. Sedangkan data dari bea cukai Hasil penerimaan cukai rokok untuk negara pada tahun yang sama adalah Rp. 103,6 Triliun.

"pemerintah belum dapat memberikan solusi ekonomi yang cukup efektif seandainya konversi tanaman tembakau diterapkan. tanpa solusi alternatif tersebut, keputusan pemerintah untuk meratifikasi FCTC merupakan bumerang yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional." ungkapnya. @Git