Kemarau, Hasil Perkebunan di Jateng Meningkat
Kabar Jateng
21.03
0
Semarang- Hasil perkebunan mengalami
peningkatan pada musim kemarau di antaranya komoditas tembakau, kopi,
dan tebu, kata Kepala Dinas Perkebunan Jawa Tengah Tegoeh Winarno.
"Kemarau panjang tahun ini
memberikan dampak baik pada kualitas hasil perkebunan, keuntungan pun
diperkirakan dapat meningkat hingga dua kali lipat," ujarnya di
Semarang, Jumat.
Menurutnya, hampir semua komoditas
perkebunan cocok untuk musim kemarau, bahkan hasil panen tersebut
berdampak baik pada nilai jual komoditas.
"Kalau secara kuantitas tidak
mengalami peningkatan, tetapi secara kualitas jadi bagus. Misalnya
saja untuk daun tembakau, saat musim kemarau daun tembakau akan lebih
lebar dan segar, sedangkan pada musim penghujan daun tembakau akan
keriting dan kecil," jelasnya.
Untuk komoditas tersebut, jika hasil
panen kualitasnya buruk maka harga hanya di kisaran Rp20 ribu/kg,
sedangkan pada musim kemarau seperti sekarang ini harga jual daun
bisa sekitar Rp70 ribu/kg.
Bahkan, saat musim kemarau untuk daun
tembakau jenis kitir harga tertinggi bisa di atas Rp100 ribu/kg,
sedangkan untuk daun jenis srintil bisa tembus hingga Rp1 juta.
Sementara itu, Tegoeh mengatakan untuk
tanaman tahunan, musim panen biasanya berkisar antara bulan Juli
hingga Oktober. Pada bulan-bulan tersebut atau menjelang panen, akan
lebih baik bila produk perkebunan tidak terkena hujan.
"Saat musim tanam akan lebih baik
dilakukan saat musim hujan, tetapi saat dekat-dekat musim panen
jangan sampai tanaman tersebut terkena hujan," jelasnya.
Untuk komoditas kopi, saat memasuki
musim kemarau justru biji kopi akan semakin baik kualitasnya.
Termasuk juga tanaman tebu serta rempah-rempah.
"Tebu begitu musim giling habis,
kemudian tidak ada hujan, hasil berikutnya lebih baik," ujarnya.
***ant
Tidak ada komentar