Select Menu

Favourite

Berita Jateng

Nasional

Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Politik

Berita Parlemen

Ekonomi

Berita Hukum

Sepakbola

Simak Dulu

» » TAK BISA JALAN KARENA CELANANAN


Kabar Jateng 11.11 0

Cerita humor : by Moch IChwan

Lagi musim HAJI sekarang ini, saya jadi teringat sedulurnya sodara saya di Rembang. Diceritakan, Pak Kusaeri adalah seorang pedadang pasar. Pedagang kecil tentunya. Dasar wong ndeso dan hidup di lingkungan santri, seumur hidup Kusaeri ini tidak pernah pakai celana. Sehari-hari cumapakai sarung. Di manapun dia selalu pakai sarung: di sawah, tegal, pasar.

Memang dia tak pernah pergi jauh. Setiap hari naik sepeda untuk dolan atau aktivitas sosialnya. Naik mobil pun hanya kalau diajak iring-iring manten atau diajak riyayan di masa lebaran. Tapi selalu saja pakai sarung.

Karena kemurahan Gusti Allah, Pak Kusaeri punya rejeki dan bisa mendaftar haji. Sampai pada saat dia mengikuti manasik haji di Kabupaten, panitia memberinya setelan celana, kemeja batik dan jas. Tapi busana itu tidak dia pakai saat manasik.

Sampailah di hari harus berangkat. Dia diharuskan memakai celana, karena akan menempuh perjalanan jauh pakai bus, dan disambung naik pesawat hingga Jeddah. Betapa repotnya istri dan anak-anaknya. Pak Kusaeri dipotheng (ditelentangkan) di atas dipan, dipakaikan sempak, kathok cekak, lalu celana panjang. Mirip pasien yang dioperasi di atas dipan rumah sakit.

Itulah hal pertama kali dalam seumur hidupnya kakinya memakai celana. Semata karena terpaksa.

Setelah celana sukses terpasang di dua belah kakinya, dia pun dibangunkan, dituntun turun dari dipan. Alamaaak... Pak Kusaeri tak bisa berjalan. Temenggengen. Gemetar seluruh persendian kakinya. Biasanya dengan sarung kakinya bebas melangkah, kini rasanya seperti dipasung.
 
Celana itu dia rasakan seperti borgol yg membuat kakinya tak bisa bergerak. Tangannya pun meraih pundak istrinya dan minta dituntun anaknya agar tidak jatuh. Tubuhnya bergoyang-goyang karena hatinya ingin melangkah tetapi kakinya tak bisa bergerak.

Anaknya yg tidak sabar, langsung merangkul tangan bapaknya dan memapahnya ke luar kamar. Mirip memapah orang yang kakinya patah. Lalu Dia paksa bapaknya agar menjejakkan telapak kaki di tanah. Semua orang yg melihat tertawa terpingkal-pingkal. Padahal hadirin itu mau mengantar sang calon haji ke pendopo kabupaten.

Mungkin karena malu ditertawakan begitu banyak orang, pak Kusaeri mencoba menggerakkan kakinya. Tertatih-tatih dia berjalan. Seperti robot saja gerakannya. Sambil meringis, dia pun terus berjalan sambil tangannya tetap dipapah anaknya. Celana itu seperti menjiret selangkangannya, sehingga tak bisa berjalan seperti manusia normal. Berjingkat-jingkat saking asingnya benda itu ada di tubuhnya.

Setelah sekira 5 menit berlalu, berhasillah Pak Kusaeri duduk di kursi depan mobil minibus yang mengantarnya ke kecamatan, lalu ke kabupaten. Sementara di belakangnya, puluhan Colt pick up alias Kol Conthang mengiringi keberangkatan hajinya. Ratusan tetangga dan familinya mengiringi sambil berdoa dan tertawa untuknya. [nsr]

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply