Lebaran : Harga Elpiji Bertahan Tinggi
Kabar Jateng
16.00
0
Semarang - Harga jual elpiji ukuran 3 kilogram dan 12 kg di
tingkat pengecer di Kota Semarang sampai sekarang masih bertahan tinggi akibat
saluran distribusi komoditas ini yang belum sepenuhnya normal.
Keterangan yang dihimpun di sejumlah konsumen dan pengecer
gas di Kota Semarang hingga Minggu menyebutkan harga elpiji 3 kg saat ini
bervariasi antara Rp17.000-Rp18.000/tabung. Sementara itu, untuk ukuran 12 kg
saat ini harganya melenting hingga di atas Rp100.000/tabung, padahal biasanya
dalam kisaran Rp95.000, bahkan di minimarket berjaringan hanya Rp94.000/tabung.
Sedangkan elpiji dengan mutu lebih tinggi, Bright Gas, ukuran sama dibanderol
dengan harga Rp126.000.
Berubahnya harga elpiji 3 kg dari Rp14.000 menjadi
Rp17.000-Rp18.000 lebih banyak disebabkan masih sedikitnya toko dan warung yang
buka sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh penjual dengan menaikkan.
Meskipun harganya lebih mahal, elpiji sebagai sumber energi
di rumah tangga nyaris tidak bisa digantikan sehingga berapa pun harganya,
konsumen tetap akan membelinya.
"Saya biasanya beli Rp14.000, namun sekarang harus
membayar Rp18.000 untuk elpiji isi 3 kg," kata Kamari, warga Tembalang
Semarang.
Ia menyatakan tidak mungkin kembali ke kompor minyak karena
harga minyak tanah sekarang Rp12.000/liter dan itu pun susah mencarinya.
Suhartono, warga Perumahan Dinar Elok, mengatakan terpaksa
membeli elpiji 12 kg dengan harga Rp101.000 karena tidak memiliki pilihan lain
kecuali menggunakan elpiji sebagai energi di dapur.
"Biasanya saya beli di minimarket dengan harga Rp94.000,
namun kala itru habis. Hanya ada satu warung yang berjualan elpiji 12 kg. Meski
lebih mahal tetap saya beli," katanya.
PT Pertamina Jateng-DI Yogyakarta pada awal 2014 menetapkan
harga elpiji 12 kg untuk dua provinsi ini maksimal Rp89.000-Rp91.300.
Namun praktiknya harga di tingkat pengecer di luar masa libur
Lebaran selalu lebih tinggi dari harga patokan tersebut. Kenaikan harga
kebutuhan pokok termasuk elpiji selama Ramadhan dan liburan Lebaran
dikhawatirkan bakal mengerek inflasi di Jateng, sebab selama ini setiap
Ramadhan dan Lebaran selalu diikuti dengan melonjaknya harga barang dan jasa.
Pemerintah Provinsi Jateng menargetkan sepanjang 2014 laju
inflasi tetap di bawah dua digit. (*antarajateng)
Tidak ada komentar