Pelaku Usaha Belum Pahami Pasar Ekspor
Kabar Jateng
15.44
0
Semarang, Antara Jateng - Pelaku usaha di daerah dinilai belum memahami pasar ekspor sehingga hal itu menjadi kendala mereka dalam mengekspor produknya.
Kepala Bidang Industri, Agro, Kimia dan Hasil Hutan Disperindag Jateng Ratna Kawuri di Semarang, Selasa menyatakan, pelaku usaha yang ingin melakukan ekspor harus memahami pasar dan buyer yang akan bekerja sama dengan mereka.
"Kondisi tersebut masih menjadi kendala bagi pelaku usaha untuk bisa mengekspor hasil produksinya, padahal banyak dari mereka yang ingin bisa melakukan ekspor," katanya.
Kendala lain yang dihadapi yaitu kurang pahamnya pelaku usaha dalam menguasai sistem pemasaran dan seperti apa ilmu tata niaga.
"Sebetulnya tanpa ekspor saya yakin usaha tetap bisa berkembang karena pasar lokal memiliki potensi tinggi, tetapi memang tantangannya adalah harus membangun kepercayaan pembeli lokal," ujarnya.
Ratna juga mengatakan tanpa memiliki modal pengetahuan maka pengusaha kecil tidak bisa merasakan hasil optimal dari hasil produksinya tersebut.
Menurutnya masih banyak terjadi industri besar yang ingin membeli produk dari pelaku usaha kecil tetapi dalam bentuk polosan atau tanpa merek dari si produsen, selanjutnya industri tersebut akan memberikan merek sendiri dengan harga jual yang jauh lebih mahal.
"Langkah tersebut tidak salah, tetapi akan lebih baik ketika produsen tersebut bisa menjual langsung barang produksi mereka ke pasaran, dengan demikian keuntungan juga lebih besar," jelasnya.
Sumber : Antara Jateng
Kepala Bidang Industri, Agro, Kimia dan Hasil Hutan Disperindag Jateng Ratna Kawuri di Semarang, Selasa menyatakan, pelaku usaha yang ingin melakukan ekspor harus memahami pasar dan buyer yang akan bekerja sama dengan mereka.
"Kondisi tersebut masih menjadi kendala bagi pelaku usaha untuk bisa mengekspor hasil produksinya, padahal banyak dari mereka yang ingin bisa melakukan ekspor," katanya.
Kendala lain yang dihadapi yaitu kurang pahamnya pelaku usaha dalam menguasai sistem pemasaran dan seperti apa ilmu tata niaga.
"Sebetulnya tanpa ekspor saya yakin usaha tetap bisa berkembang karena pasar lokal memiliki potensi tinggi, tetapi memang tantangannya adalah harus membangun kepercayaan pembeli lokal," ujarnya.
Ratna juga mengatakan tanpa memiliki modal pengetahuan maka pengusaha kecil tidak bisa merasakan hasil optimal dari hasil produksinya tersebut.
Menurutnya masih banyak terjadi industri besar yang ingin membeli produk dari pelaku usaha kecil tetapi dalam bentuk polosan atau tanpa merek dari si produsen, selanjutnya industri tersebut akan memberikan merek sendiri dengan harga jual yang jauh lebih mahal.
"Langkah tersebut tidak salah, tetapi akan lebih baik ketika produsen tersebut bisa menjual langsung barang produksi mereka ke pasaran, dengan demikian keuntungan juga lebih besar," jelasnya.
Sumber : Antara Jateng
Tidak ada komentar