Select Menu

Favourite

Berita Jateng

Nasional

Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Politik

Berita Parlemen

Ekonomi

Berita Hukum

Sepakbola

Simak Dulu

» » » Kawanan Rampok Lintas Provinsi Ditembak


Kabar Jateng 17.49 0



Semarang:  Komplotan perampok lintas kota yang selalu membawa senjata api dalam aksinya ditangkap tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah. Pelaku yang berjumlah 12 orang itu selalu mengincar para juragan yang memiliki uang tunai.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nur Ali mengatakan komplotan tersebut sudah beraksi di delapan lokasi di Jawa Tengah dengan total hasil curian hingga Rp 500 juta. Dalam setiap aksinya mereka berkelompok minimal lima orang.

"Dalam satu kelompok mereka ganti-ganti pasangan, minimal lima orang," kata Nur Ali saat gelar kasus di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Jumat (13/6/2014).

Modus yang dilakukan yaitu dengan mengajak orang yang berada di sekitar rumah korban untuk memberi tahu siapa yang dikenal kaya dan memiliki uang tunai di rumah. Setelah menetapkan targetnya, mereka mendatangi rumah korban dengan berbekal senpi.

"Sasarannya juragan seperti juragan bawang, juragan sapi, juragan kentang, dan juragan lainnya. Sasaran uang tunai," tandasnya.

Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Purwadi Arianto menambahkan komplotan tersebut mengajak pelaku lokal yang mengetahui lokasi pasti target, setelah ditetapkan targetnya, pelaku lokal itu menghubungi komplotannya untuk beraksi.

"Menggunakan orang lokal yang tahu mana juragan di sana. Mereka membawa senjata api dan tidak segan melukai korban. Ada satu korban yang terluka tembak," ujar Purwadi.

Lokasi kejahatan yang dilakukan oleh komplotan tersebut antara lain di Desa Nagkod Purbalingga tanggal 10 Februari 2014 dengan kerugian Rp 74 juta, kemudian tanggal 29 januari 2014 lalu di dusun Karangsari Kabupaten Magelang dengan kerugian Rp 116 juta dan tanggal 29 Mei 2014 di Dusun Patak Banteng Kabupaten Wonosobo dengan kerugian Rp 100 juta.

"Kerugian sekitar Rp 500 juta dari delapan TKP. Sudah kita sita Rp 45 juta," tandas Purwadi.

Setelah melakukan pengejaran, polisi akhirnya menangkap pelaku di lokasi berbeda. Para pelaku yaitu Prayitno Dwi Putro warga Bojongsari Purbalingga, Rizal Sulistyono warga Desa Langgar Purbalingga Sugito warga Larangan Bekasi Barat, Sarmuji warga Dusun Kebondalem Wonosobo, Warsito warga Dusun Margosari Kabupaten Magelang, serta Sugiono warga kampung Jolontoro Kabupaten Wonosobo.

Selain itu ditangkap juga tersangka bernama Joni Purwanto warga Kerang Kemisi Kabupaten Banyumas, Katawi warga Doro Kandang Kabupaten Rembang, Nanang Suryanto warga Doro Kandang Kabupaten Rembang, Salman Alfarisi warga Dukuh Pamijen Krajan Kabupaten Brebes, Helmi Afandi Ahmad warga Dukuh Bandung Kabupaten Brebes, dan Shodiqin warga Dusun Kembaran Kabupaten Magelang.

"Mereka berbahaya karena membawa senjata api. Beberapa sempat melawan saat ditangkap, salah satunya (Nanang suryanto) terpaksa ditembak kakinya karena melawan," tegas Purwadi.

Salah satu pelaku, Katawi alias Pak Dhe mengatakan aksi mereka memang direncanakan terlebih dahulu dengan menunggu gambaran lokasi dari pelaku lokal.

"Nunggu gambaran terus aksi. Saya eksekutornya, bawa senjata api buat menakut-nakuti," aku Pak Dhe.

Aksi komplotan tersebut, lanjut Purwadi, tidak berhubungan dengan aksi terorisme. Hal itu ditegaskan dengan hasil analisis yang menyatakan latar belakang mereka hanya ekonomi dan mencari uang dengan melakukan kejahatan.

"Tidak ada hubngannya dengan teroris, kami kira ada ternyata tidak ada," tegasnya.

Sejumlah barang bukti diamankan dari tersangka, antara lain dua pucuk airsoftgun beserta 233 peluru gotri, dua pucuk senjata api rakitan dan 5 butir peluru colt 38, dan uang tunai Rp 45,8 juta. Mereka terancam dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian disertai kekerasan dengan hukuman maksimal 12 tahun penjara.

"Kami menghimbau jika punya uang cash dalam jumlah banyak, segera simpan di bank," tutup Purwadi.

Sumber:Detik.com

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply