Bantuan Korban Bencana Longsor Diharapkan Berupa Alat Kerja Dan Alat Rumah Tangga
Kabar Jateng
09.10
0
SEMARANG, kabarjateng.com - Penanganan bencana longsor yang terjadi di Dusun Jemblung,
Desa Sampang, Karangkobar-Banjarnegara, hingga saat ini masih dalam
tanggap darurat. Telah banyak bantuan dari berbagai pihak dalam bentuk
makanan dan pakaian, mengalir ke Posko PMI Banjarnegara yang ditunjuk
BPBD untuk menangani penerimaan dan distribusi.
Setiawan, Ketua PMI Banjarnegara mengungkapkan untuk kebutuhan pangan pengungsi di dapur umum meliputi beras, telur, mie instan dan sayur-mayur yang ditampung di SDN 1 Ambal yang dijadikan Posko PMI, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan makan.
“Bantuan bahan makanan sudah cukup. Stok yang ada bisa mencukupi hingga akhir bulan ini, termasuk obat-obatan dan pakaian,” jelasnya di Posko PMI Karangkobar, belum lama ini.
PMI menghimbau agar masyarakat yang akan membantu masyarakat korban longsor bisa berupa peralatan rumah tangga, peralatan kerja dan peralatan sekolah.
“Kami sarankan kepada masyarakat yang akan mengirimkan bantuan berupa alat rumah tangga seperti kompor, wajan, piring dan semacamnya. Kemudian peralatan kerja seperti cangkul, sabit dan sejenisnya,” harapnya.
Bila masa tanggap darurat dinyatakan selesai, maka dimulailah masa pemulihan, yang tentunya membutuhkan dukungan juga dari masyarakat.
“Setelah masa tanggap darurat, masa pemulihan dimulai. Bila bantuan yang masuk berupa alat kerja dan uang, tentunya akan sangat membantu memulihkan kondisi (ekonomi) masyarakat,” imbuh Setiawan yang juga Kepala Bappeda Kabupaten Banjarnegara.
Ketersediaan peralatan kerja dan peralatan rumah tangga akan sangat bermanfaat dalam jangka yang lebih panjang. Selain Posko PMI, Gudang BPBD dan Setda Banjarnegara telah tersedia berbagai macam bantuan seperti pakaian, kasur, selimut dan makanan kering, yang jumlahnya bisa mencukupi kebutuhan pengungsi korban longsor.
Hingga saat ini PMI yang didukung 229 relawan, telah mendistribusikan antara lain selimut, tikar, kasur, hygiens kit, beras, biskuit/roti, bubur bayi, air mineral, sarung, pakaian dalam pria/wanita dan bayi, serta makanan instan.@bayu
Setiawan, Ketua PMI Banjarnegara mengungkapkan untuk kebutuhan pangan pengungsi di dapur umum meliputi beras, telur, mie instan dan sayur-mayur yang ditampung di SDN 1 Ambal yang dijadikan Posko PMI, sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan makan.
“Bantuan bahan makanan sudah cukup. Stok yang ada bisa mencukupi hingga akhir bulan ini, termasuk obat-obatan dan pakaian,” jelasnya di Posko PMI Karangkobar, belum lama ini.
PMI menghimbau agar masyarakat yang akan membantu masyarakat korban longsor bisa berupa peralatan rumah tangga, peralatan kerja dan peralatan sekolah.
“Kami sarankan kepada masyarakat yang akan mengirimkan bantuan berupa alat rumah tangga seperti kompor, wajan, piring dan semacamnya. Kemudian peralatan kerja seperti cangkul, sabit dan sejenisnya,” harapnya.
Bila masa tanggap darurat dinyatakan selesai, maka dimulailah masa pemulihan, yang tentunya membutuhkan dukungan juga dari masyarakat.
“Setelah masa tanggap darurat, masa pemulihan dimulai. Bila bantuan yang masuk berupa alat kerja dan uang, tentunya akan sangat membantu memulihkan kondisi (ekonomi) masyarakat,” imbuh Setiawan yang juga Kepala Bappeda Kabupaten Banjarnegara.
Ketersediaan peralatan kerja dan peralatan rumah tangga akan sangat bermanfaat dalam jangka yang lebih panjang. Selain Posko PMI, Gudang BPBD dan Setda Banjarnegara telah tersedia berbagai macam bantuan seperti pakaian, kasur, selimut dan makanan kering, yang jumlahnya bisa mencukupi kebutuhan pengungsi korban longsor.
Hingga saat ini PMI yang didukung 229 relawan, telah mendistribusikan antara lain selimut, tikar, kasur, hygiens kit, beras, biskuit/roti, bubur bayi, air mineral, sarung, pakaian dalam pria/wanita dan bayi, serta makanan instan.@bayu
.jpg)
Tidak ada komentar