Pencemaran di Bengawan Solo memprihatinkan
Kabar Jateng
11.08
0
Solo : Pencemaran air di
Bengawan Solo sangat memprihatinkan. Limbah domestik asal rumah
tangga menjadi penyumbang terbesar pencemaran sungai terpanjang di
pulau Jawa tersebut.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Jawa Tengah Agus Sriyanto, mengatakan berdasarkan penelitian yang
dilakukan di 5 titik tahun 2013 lalu, limbah domestik menyumbang
hampir 80 persen dari total pencemaran. Limbah domestik sebagian
besar berasal dari rumah tangga.
"Limbah dari rumah tangga sangat
besar di Bengawan Solo. Seperti air cucian, industri nonformal dan
juga pemakaian bahan kimia untuk keperluan pertanian. Sisanya
disumbang oleh limbah dari rumah sakit, hotel dan industri besar,"
ujar Agus kepada wartawan.
Menurut Agus, limbah domestik tersebut
menjadi penyumbang bakteri Escherichia Coli (E. coli) terbesar ke
Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo.
Berdasarkan data BLH, lanjut Agus,
rumah tangga di delapan wilayah DAS Bengawan Solo (Wonogiri, Klaten,
Boyolali, Sukoharjo, Solo, Karanganyar, Sragen dan Blora) menyumbang
Chemical Oxygen Demand (COD) antara 11.036,30 meter kubik per hari
hingga 24.974,42 meter kubik per hari.
"Septik tank juga menjadi sumber
pencemar E.coli terbesar terhadap Bengawan Solo. Yakni dengan angka
rata-rata 80,12. Kondisi itu yang membuat kami menetapkan Bengawan
Solo sebatas sungai kelas II," terangnya.
Menurut Agus, pencemaran di Bengawan
Solo tidak bisa diatasi oleh satu daerah saja. Diperlukan kerja sama
antara pengelola wilayah delapan DAS tersebut. Terutama terkait
inventarisasi industri penyumbang polutan, pembangunan instalasi
pengolahan air limbah (IPAL), pengawasan, sampai tindak lanjut
kegiatan. *merdeka.com
Tidak ada komentar