Waduk Bentolo Kering : Warga Mulai Krisis Air
Blora : Akibat musim kemarau panjang beberapa daerah di wilayah
Jawa Tegah mengalami krisis air. Seperti di Blora Jawa Tengah,
tampak berapa warga sudah mulai panik kekurangan air bersih, menyusul
sumber mata air sudah kering dan mati
Seperti di daerah desa Tinapan, Kecamatan Todanan Kabupaten Blora.
Bebrapa warga mengeluhkan krisis air akibat keringnya sumber mata air
Waduk Bentolo. Kondisi surutnya waduk Bentolo ini, diperparah dengan
adanya aktivitas pembangunan pabrik Gula PT. Gendis Multi Manis yang
diduga menyedot air bawah tanah untuk aktivitas pabrik.
Jarak antara pabrik dengan waduk sangat berdekatan dan menjadikan
kekhawatiran sendiri bagi warga sekitar. Padahal selama ini Waduk
Bentolo, menjadi sumber utama bagi pengairan penduduk selain sebagai
sumber mata air bagi kehidupan masyarakat sekitar.
“Warga mengharapkan Waduk Bentolo dapat diselamatkan dari
kehancuran akibat aktivitas pabrik gula. Sejak dulu warga telah
menyatakan penolakan jika kawasan konservasi Bentolo yang kaya sumber
mata air, secara sepihak diubah menjadi kawasan industri yang rawan
polusi dan kerusakan alam,” ungkap Zainul Arifin, salah satu warga
Desa Tinapan, Senin (30/9).
Melihat begitu vitalnya waduk bagi kehidupan masyarakat Blora,
Zainul yang juga merupakan penduduk asli Desa Tinapan, mengharapkan
pemerintah Kabupaten Blora untuk mencari solusi dalam upaya
penyelamatan waduk. “Kondisi semakin surut dan berbau, sehingga
harus dikaji. Apakah imbas dari aktivitas Pabrik Gula atau bukanb? “
tanyanya
Apapun aktivitas pabrik gula, menurut Zaenul tentu akan menyedot
air yang cukup tinggi, dan dikhawatirkan menyerdot air waduk dan bisa
merugikan masyarakat pengguna air waduk.
Seperti diketahui, selama ini Waduk Bentolo Blora, merupakan waduk
alam buatan yang mempunyai fungsi utama sebagai irigasi lahan
pertanian. Luas Waduk Bentolo sekitar 270.795 m tersebut juga
dijadikan obyek wisata daerah Blora. Bahkan di kawasan Waduk Bentolo
Blora ini pula terdapat Bumi Perkemahan yang sangat luas dan dikenal
dengan nama Bumi Perkemahan Pancasona.
Tetapi saat ini bumi perkemahan tersebut beralih fugsi untuk
pembangunan pabrik Gula PT. GMM. Tanah seluas 20,25 hektar yang
merupakan tanah pramuka tersebut akan dibangun Pabrik Gula, dan
berdampingan dengan pabrik Gula yang akan beroperasi di tahun 2013
nanti.
Pantauan di lokasi Waduk, musim kemarau ini debit air mengalami
penurunan yang sangat drastis hingga separo dibandingkan kondisi
normal. Sementara disekitar waduk, aktivitas pembangunan pabrik gula
dan perataan tanah yang terus berjalan. Beberapa bangunan pabrik
telah berdiri dan tak jauh dari waduk. @nsr
Tidak ada komentar