Purwokerto Rawan Peredaran Narkoba
Kabar Jateng
15.07
0
Purwokerto - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan bahwa Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, rawan sebagai daerah peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya sehingga berbagai kalangan masyarakat setempat harus mewaspadainya.
"Dari hasil pengungkapan sindikat (narkoba, red.) yang dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, kami dapati satu daerah pemasarannya adalah Purwokerto," kata Ahli Bidang Hukum dan Perundang-Undangan BNN Inspektur Jenderal Polisi Purnawirawan Benny Jozua Mamoto di Purwokerto, Senin.
Ia mengatakan hal itu setelah memberikan kuliah umum di aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Menurut dia, hal itu menjadi kewaspadaan semua pihak karena pasar yang disasar adalah anak-anak muda, baik pelajar maupun mahasiswa.
"Kita berkaca dari kasus yang sudah terjadi di Jakarta, dari kasus Unas (Universitas Nasional), Universitas Pancasila, itu begitu maraknya dan begitu seriusnya kondisi peredaran narkoba di dalam kampus. Ini tentunya kita tidak bisa tinggal diam," kata mantan Deputi Penindakan dan Pengejaran BNN itu.
Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik undangan dari FISIP Unsoed untuk memberikan kuliah umum di kampus tersebut.
Menurut dia, kegiatan tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi karena lebih baik mencegah, mengedukasi, dan membangun kesadaran mahasiswa supaya tidak terkena narkoba.
"Langkah-langkah pencegahan inilah yang kami lakukan secara masif. Nanti kami akan menemui Bupati Banyumas untuk berdiskusi mengenai upaya-upaya apa yang bisa kita lakukan," katanya.
Sumber antara Jateng
"Dari hasil pengungkapan sindikat (narkoba, red.) yang dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, kami dapati satu daerah pemasarannya adalah Purwokerto," kata Ahli Bidang Hukum dan Perundang-Undangan BNN Inspektur Jenderal Polisi Purnawirawan Benny Jozua Mamoto di Purwokerto, Senin.
Ia mengatakan hal itu setelah memberikan kuliah umum di aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Menurut dia, hal itu menjadi kewaspadaan semua pihak karena pasar yang disasar adalah anak-anak muda, baik pelajar maupun mahasiswa.
"Kita berkaca dari kasus yang sudah terjadi di Jakarta, dari kasus Unas (Universitas Nasional), Universitas Pancasila, itu begitu maraknya dan begitu seriusnya kondisi peredaran narkoba di dalam kampus. Ini tentunya kita tidak bisa tinggal diam," kata mantan Deputi Penindakan dan Pengejaran BNN itu.
Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik undangan dari FISIP Unsoed untuk memberikan kuliah umum di kampus tersebut.
Menurut dia, kegiatan tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi karena lebih baik mencegah, mengedukasi, dan membangun kesadaran mahasiswa supaya tidak terkena narkoba.
"Langkah-langkah pencegahan inilah yang kami lakukan secara masif. Nanti kami akan menemui Bupati Banyumas untuk berdiskusi mengenai upaya-upaya apa yang bisa kita lakukan," katanya.
Sumber antara Jateng

Tidak ada komentar