Ini 7 Perintah Presiden Terhadap TNI dan Polri

TRIBUNJATENG.COM- Guna menjaga keamanan dan kedamaian selama Pilpres, Presiden mengeluarkan tujuh instruksi kepada jajaran TNI dan Polri. Pertama, SBY meminta jajaran TNI dan Polri tidak menganggap ringan situasi menjelang, saat dan setelah Pilpres.

Presiden meminta jajaran Polri dibantu TNI untuk siap siaga terhadap kemungkinan apa pun yang akan terjadi.

Menurut Ketua Umum Partai Demokrat tersebut, sebelum hari pelaksanaan pemungutan suara 9 juli 2014 hingga beberapa hari setelah pemilu, atau hingga situasi dinyatakan aman, jajaran Polri dan TNI siap siaga di seluruh Tanah Air. Selama waktu itu pula operasi pengamanan yang dilaksanakan kepolisian terus berlangsung dan dilanjutkan.

SBY menginstruksikan jajaran TNI dan Polri mencegah dan menindak semua bentuk pelanggaran hukum berkaitan dengan Pilpres. Misalnya, aksi-aksi kekerasan, pembakaran dan perusakan yang dilakukan siapa pun.

Selain itu, SBY mengintruksikan agar Polri membantu penyelenggara pemilu jika terdapat pelanggaran. Seperti kejahatan politik uang, dan intimidasi kekuasaan kepada penduduk dalam menggunakan hak suaranya.

Presiden meminta Polri dan TNI untuk terus berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu, Pemda, pers dan media massa, serta unsur-unsur terkait lainnya.
"Aturannya sudah ada, tinggal dijalankan dengan tegas tanpa pandang bulu. Prinsip negara tidak melakukan pembiaran. Dengan tidak melakuan pembiaran maka bisa dicegah," kata SBY yang akan berakhir masa jabatannya 20 Oktober mendatang setelah menjabat presiden selama 10 tahun.

SBY melanjutkan, untuk mengemban tugas semua ini, Menko Polhukam akan memimpin dan kendalikan langsung semua operasi pengamanan yang dilakukan Polri dan TNI terkait Pilpres.
Ia mengaku akan memantau dan mengawasi secara ketat proses pemungutan suara dan hari-hari setelahnya.

"Apabila negara perlu melakukan tindakan bagi terjaga keamanan Tanah Air, maka saya akan memberikan instruksi," katanya.

Presiden SBY, Kamis menggelar rapat terbatas dengan jajaran Polri dan TNI serta kementerian membahas keamanan pada Pemilihan Presiden 9 Juli mendatang.

Jelang Pilpres, SBY menginstruksikan agar jajaran TNI dan Polri menjaga situasi aman dan damai saat memungutnya suara dan hari-hari setelahnya. Tentu, kata SBY, tetap menjamin pemilu berlangsung secara demokrasi.

"Saya ingin masuk apa yang mesti dilakukan oleh jajaran Polri dibantu TNI dan ini merupakan instruksi saya, untuk sekali lagi, menjaga situasi aman dan damai dan tentunya tetap menjamin berlangsungnya pemilu demokratis. Utamanya saat pemungutan suara pilpres dan hari-hari atau minggu-minggu setelah itu," kata SBY.

Dengan demikian, pada akhir penggantian pemerintahan dari dia ke presiden terpilih berlangsung baik. "Ini sejarah yang hendak kita bangun bersama," pesan SBY.

Lebih lanjut SBY ungkapkan, secara nasional sebenarnya di tengah-tengah kampanye pilpres 2014 ini yang terasa menghangat dan kadang-kadang panas, konsisi keamanan masih terjaga baik.
"Tentu ini menggembirakan bahwa proses konsolidasi demokrasi, pematangan politik berjalan baik, meski masih panjang yang harus dtempuh. Indonesia inginkan Pilpres 2014 ini berlangsung dengan baik, damai, demokrasi. Itulah yang jadi harapan kita semua dan harapan dari seluruh rakyat," ujarnya. (*)

Sumber : Tribun News - http://jateng.tribunnews.com/2014/07/04/ini-7-perintah-presiden-terhadap-tni-dan-polri