Select Menu

Favourite

Berita Jateng

Nasional

Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Politik

Berita Parlemen

Ekonomi

Berita Hukum

Sepakbola

Simak Dulu

» » » Bpom Gelar Razia Makanan Takjil


Kabar Jateng 12.32 0



Semarang: Balai Besar POM Semarang, kemarin melakukan uji laboratorium dibeberapa tempat seperti dijalan Pahlawan, Pasar Johar, dan Pasar Bulu Semarang. Dari hasil uji tersebut ditemukan zat pewarna yang seharusnya digunakan untuk tektil tetapi digunakan untuk makanan.
“Nanti akan kita lihat apakah dia sengaja membeli zat pewarna tersebut atau tidak tahu,” kata Kepala Bidang Sertifikasi dan Laporan Masyarakat Balai Besar POM Semarang, Ariyanti, kemarin.
Dalam uji laboratorium ini, petugas sengaja mendatangi satu-persatu penjual yang ada di jalan Pahlawan kemudian petugas membeli makanan yang ditawarkan seperti es campur, kolak pisang, dan kolak setup.  
Kemudian makanan tersebut dibawa kedalam mobil untuk dilakukan pengetesan laboratorium yang tujuannya untuk mencari zat pewarna, kemudian makanan itu mengandung formalin apa tidak dan mengandung borax.
“Jadi maksud dari uji ini untuk mengetahui apakah makanan itu mengandung Zat pewarna berbahaya apa tidak atau mengandung formalin dan borax,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ariyanti mengaku dampak dari penggunaan zat pewarna itu sendiri kalau digunakan dalam jangka panjang akan berakibat fatal yakni bisa mengakibatkan kanker. “Untuk itu kami melakukan uji lab terhadap makanan takjil ini. Jangan sampai masyarakat yang dirugikan karena penggunaan bahan yang salah oleh penjual,” katanya.
Untuk itu, Aryanti mengatakan agar masyarakat agar waspada dan berhati-hati apabila menemukan makanan dengan warna yang mencolok karena bisa saja terdapat zat pewarna seperti Roda Min B atau pewarna tektil.
“Ini sangat membahayakan bagi konsumen, apalagi pada bulan Ramadhan seperti. Orang mencari cepatnya tetapi makanan yang disajikan dicampur dengan zat pewarna tektil,” akunya.
Untuk selanjutnya, ungkapnya, petugas akan mendatangi penjual tersebut untuk dilakukan interview kepada pedagang. “Bagaimana mendapatkan zat pewarna itu sendiri kemudian beli dimana dan sengaja digunakan untuk apa,” katanya.

Sumber: Berbagai Sumber

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Leave a Reply