Poyek Pembetonan Jalan Lintas Provinsi Jateng Jangan asal-asalan
Kabar Jateng
15.49
0
![]() |
Foto: Jalan Raya Grobogan |
Kabarjateng.com : Meski lebaran masih tinggal satu bulan lagi, perbaikan infrastruktur jalan di wilayah Jawa Tengah terus dikebut. Mulai dari pembetonan jalan hingga penambahan aspal (patching) . Diharapkan hingga menjelang arus mudik lebaran 2014 ini, infrasfruktur jalan dapat digunakan dan arus mudik bisa normal.
Menurut Kepala Balai Pelaksana Bina Marga Wilayah Grobogan, Berkah Windharsono kepada kabarjateng.com menyatakan pihaknya sedang mengerjakan 14 proyek pembetonan di sepanjang wilayah Grobogan, Blora dan Sragen. Dari 14 paket tersebut, saat ini telah memasuki tahap pekerjaan fisik dan sebagian masih proses lelang.
"Selain pembetonan sepanjang jalur Grobogan, Blora dan Sragen, kami muga melakukan penambalan jalan berlubang hingga perbaikan medfian jalan" terangnya.
Dirinya mengakui, selama ini sepanjang jalur Semarang, Grobogan, Blora dan Sragen merupakan jalur infrastruktur yang khusus. Pasalnya sepanjang jalur ini merupakan jalar yang mempunyai kekhasan konstruksi tanah yang cukup labil.
"Konstruksi tanah yang labil dan termasuk kategori expansive soil dengan ciri tanah bergelombang sering retak jika terjadi perubahan musim," tambahnya.
Diakuinya perbaikan sepanjang jalur wilayah Grobogan, Blora, dan Sragen dengan konstruksi tanah yang cukup labil ini hanya dengan cara pembetonan jalan. Jika dengan model aspalisasi, justru tidak cocok dan mudah bergelombang dan retak. "Resikonya biaya pembetonan dan perawatannya cukup besar. Sehingga harus dengan cara bertahap. Diharapkan hingga akhir 2015, sepanjang jalur ini bisa terbetonisasi secara merata." tutupnya
Terpisah, Ketua LSM Pemuda Blora, Zainul Arifin, menyatakan mengapresiasi program pemerintah Jawa Tengah untuk perbaikan infrastruktur secara menyeluruh. Meski demikian, pihaknya menyayangkan banyak proyek pekerjaan beton dan penambalan aspal yang dilaksanakan secara asal-asalan. "Dan cenderung kejar tayang, tetapi kualitas speck yang menjadi persyaratan teknis sering diabaikan. Alhasil kualitas jalan tidak bagus dan tidak bisa bertahan sesuai kebutuhan" tudunya.
Pihaknya bahkan menemukan banyak indikasi penyimpangan dalam proyek betonisasi hingga aspalisasi yang dilaksanakan oleh kontraktor. Bahkan temuan lain, banyak proyek infrastruktur jalan di Jawa Tengah tidak menggunakan konsultan pengawas proyek sesuai peraturan pemerintah.
"ini merupakan kebiasaan buruk pemerintah, proyek dilaksanakan tetapi pengawasan terhadap proyek tidak dilaksanakan. Pencurian spek teknis dalam pekerjaan infrastruktur jalan diabaikan. Akhirnya, jalan di sepanjang Jawa Tengah umurnya tidak bisa bertahan lama." terangnya.@nsr
Tidak ada komentar