Pemerintah Provinsi Jateng, Didesak Lakukan Upaya Menolong Satinah
Kabar Jateng
11.45
0
SEMARANG - Puluhan orang yang teridiri dari gabungan mahasiswa, masyarakat dan Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi Manusia (LRC KJHAM), berorasi di sekitar bundaran bekas videotron di Jl. Pahlawan Semarang, mereka berorasi meminta pembebasan Satinah dari eksekusi mati di Arab Saudi.
Massa mulai berkumpul sekitar pukul 08.30 WIB, mayoritas terdiri dari kaum wanita, bahkan ada juga yang membawa anaknya dalam orasi tersebut.
Dalam orasi tersebut massa meminta agar, pemerintah, baik pusat maupun daerah, yaitu provinsi Jawa Tengah, untuk melakukan upaya dalam menangani masalah Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri, seperti yang dialami Satinah.
"Kita akan lihat seberapa jauh komitmen dari pemerintah provinsi Jawa Tengah untuk melakukan upaya dalam kasus Satinah" kata Dian Puspitasari, koordinator aksi tersebut, Jumat, (28/3/2014).
Selain itu, Soleh, mahasiswa perwakilan dari Permahi (Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia) yang juga bergabung dalam aksi tersebut mengatakan bahwa, mereka mendesak gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memberikan bantuan kepada Satinah, karena pemerintah selama ini belum sepenuh hati dalam memberikan perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri.
"Kami terang-terangan mendesak gubernur untuk memberikan bantuan kepada Satinah, selama ini pemerintah belum maksimal memberikan pengawasan kepada TKI" tandasnya.
Setelah berorasi di bundaran bekas videotron, dengan kawalan dari polisi, massa bergeser menuju ke perempatan di depan mapolda Jawa Tengah untuk meminta sumbangan kepada para pengguna jalan, sumbangan tersebut menurut koordinator aksi merupakan salah satu wujud upaya untuk memberikan bantuan untuk menyelamatkan Satinah dari hukuman mati.
Seperti diketahui, Satinah merupakan satu diantara ratusan Tenaga Kerja Wanita yang berasal dari Jawa Tengah, yang mengalami kekerasan dan penganiayaan di Arab Saudi, yang saat ini terancam hukuman mati karena dianggap telah membunuh majikannya, hukuman mati yang akan dijatuhkan kepada Satinah hanya tinggal menghitung hari, menurut keputusan dari pemerintah Arab Saudi, Satinah akan dieksekusi mati pada tanggal 3 April mendatang. (Gegap Imam Pribadi / Sindo Trijaya FM).
Sumber: Sindo Trijaya FM).
Tidak ada komentar