Select Menu

Favourite

Berita Jateng

Nasional

Gambar tema oleh konradlew. Diberdayakan oleh Blogger.

Berita Politik

Berita Parlemen

Ekonomi

Berita Hukum

Sepakbola

Simak Dulu


GUNUNGKIDUL – Rekaman video siswi SMP Negeri Gunungkidul, Yogyakarta, menghebohkan masyarakat. Salah satu pemerannya bahkan masih menggunakan seragam dengan almamater sekolah.
Dalam video yang berdurasi 5 menit 32 detik tersebut terlihat seorang gadis berseragam sekolah berbuat asusila bersama teman lelakinya yang menggunakan kaos di kawasan hutan. Sang lelaki merekam adegan mesumnya diduga menggunakan kamera ponsel. Tragisnya, video tersebut kini mulai tersebar luas di Youtube, yang diunggah hari ini. Video diunggah oleh akun dengan nama Arief Alfarishy.

Sejak diunggah terlihat peningkatan pengunjung, dari pukul 20.00 Wib yang awalnya hanya belasan saat pukul 21.00 WIB sudah mencapai 200-an. Salah seorang warga Wonosari, Adhit Putra (25) mengaku awalnya tidak sengaja saat mencari film tentang Gunungkidul. “Sangat mengagetkan, saat membuka Youtube mau mencari film tentang Gunungkidul yang muncul video mesum,” katanya, Rabu (22/10/2014).

Dia menyayangkan adegan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar yang duduk dibangku SMP. “Apalagi videonya masih menggunakan seragam,” imbuhnya.

Menanggapi peredaran video tersebut, Relawan Perhimpunan Berencana Indonesia (PKBI) Gunungkidul, Rino Caroko mengaku prihatin dengan perilaku seksualitas remaja yang saat ini sering terjadi. “Seharusnya tidak dilakukan oleh anak seuisa SMP,” katanya.

Dijelaskannya, penyebab penyimpangan perilaku remaja dikarena beberapa faktor di antaranya, pendidikan moral di sekolah dan keluarga rendah. “Angka pengetahuan kesehatan reproduksi bagi remaja kurang, dan kondisi umur yang masih muda sehingga tingkat emosionalnya masih labil, “ jelasnya.

Rino berharap ada upaya dari pemerintah untuk mengurangi penyimpangan seksual dengan cara memasukkan pelajaran kesehatan reproduksi di kurikulum sekolah. “Pemerintah seharusnya berperan aktif menyikapi masalah ini,” pungkasnya. **okezone.com


Semarang, - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengeluarkan rekomendasi penghentian proses pembebasan tanah dan pemindahan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kepada Pemerintah Pusat karena telah terjadi pelanggaran hak asasi warga setempat.

"Kami sudah dua kali keluarkan rekomendasi telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia di Batang dan menyarankan untuk berhenti saja serta mencari lokasi lain yang tidak bermasalah," kata Komisioner Komnas HAM Dianto Bachriadi di Semarang, Rabu.

Hal tersebut disampaikan Dianto usai melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta jajaran Kodam IV/Diponegoro, Polda Jateng, PT PLN, Pemerintah Kabupaten Batang untuk membahas perkembangan proyek pembangunan PLTU.

Ia mengungkapkan bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama proses pembebasan tanah yang terkena proyek pembangunan PLTU Batang itu antara lain, adanya intimidasi, sanksi kekerasan, hak informasi yang tidak terpenuhi, kenyamanan hidup dan ketenangan kehidupan sosial yang berkurang, serta terabaikannya hak-hak ekonomi warga.

"Kami melihat hak-hak warga terabaikan dalam banyak hal atau kurang dipenuhi, walaupun ada beberapa yang dipenuhi tapi tidak optimal sehingga rasa keadilan atas haknya menjadi terganggu," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa PLTU Batang bukan merupakan proyek pemerintah, melainkan proyek yang diimplementasikan dengan skema "public private partnership" yang artinya adalah proyek investasi swasta dimana pemerintah ikut menyertakan modal dalam bentuk lahan.

"Jadi proyek ini bisa dikatakan sebagai proyek kepentingan umum tapi hampir 60 persen pembebasan tanahnya dilakukan oleh swasta dan ini agak membingungkan karena bisa menimbulkan persoalan hukum yang seharusnya menkadi pertimbangan pemerintah pusat," ujarnya.

Menurut dia, ada dua hal yang menjadi perhatian Komnas HAM pada pembangunan PLTU Batang yakni situasi tidak pasti apakan proyek ini akan dilanjutkan atau tidak dan adanya intimidasi pada proses pembebasan tanah yang tersisa sekitar 7 hektare.

"Adanya ketidakpastian tersebut membuat kehidupan masyarakat setempat menjadi lebih tidak nyaman lagi," katanya.

Seharusnya, kata dia, pemerintah pusat bisa melakukan evaluasi bahwa proyek pembangunan PLTU Batang ini sudah sangat berat untuk dilanjutkan, namun yang terjadi sekarang justru pemerintah memberikan kewenangan kepada PT PLN untuk mengambil alih proses pembebasan tanah dengan skema baru berdasarkan Undang-Undang pengadaan tanah untuk kepentingan umum," ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang ditemui terpisah mengharapkan Komnas HAM yang mempunyai data lengkap untuk ikut menjadi semacam mediator dan melakukan sosialisasi dengan masyarakat terkait dengan proyek pembangunan PLTU Batang.

"Negosiasi PLTU Batang saat ini masih berada di level pusat dan karena 'public private partnership' ini maka mau diambil ke negara sehingga proses pembebasan tanahnya menggunakan UU tentang pengadaan tanah," katanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan PT PLN siap membangun PLTU baru dengan kapasitas yang sama sebagai pengganti PLTU Batang yang sulit terealisasi, karena terhambat masalah pengadaan lahan.

Chairul memastikan pembangunan PLTU baru ini sebagai antisipasi, apabila proyek PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berkapasitas 2x1000 MW tertunda implementasinya karena masalah lahan tersebut.

Namun, pemerintah masih berupaya untuk menyelesaikan segala masalah terkait PLTU Batang menggunakan UU nomor 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, mulai tahun depan.

"Kami ingin melaksanakan pembangunan PLTU itu dengan UU lahan, karena sudah tidak mungkin dilakukan langkah di luar itu. Tapi proses dengan peraturan UU lahan, membutuhkan waktu setahun," ujarnya.

Chairul tidak mengungkapkan di wilayah mana, pembangunan PLTU tersebut akan dilaksanakan agar harga tanah tidak menjadi mahal, meskipun dapat dipastikan pembangkit listrik baru juga akan dibangun di wilayah Jawa Tengah.

Proyek pembangkit listrik senilai empat miliar dolar AS, ini dibiayai oleh investor asal Jepang, yaitu Sumimoto Mitsui Banking Cooperation dan Japan Bank for International Cooperation (JICA).

PLN memperkirakan apabila proyek infrastruktur pembangkit listrik tenaga uap ini tidak segera terwujud, maka wilayah Jawa, Bali dan sekitarnya akan mengalami kelangkaan tenaga listrik pada 2017-2018. ***ant

SOLO : Tingkat akuntabilitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dinilai masih rendah. Hal itu terlihat dari tertutupnya seluruh dokumen mengenai bantuan tersebut mulai dari perencanaan, penggunaan hingga laporan pertanggung jawabannya.

“Selama ini kita mengalami kesulitan untuk mengakses dokumen BOS karena semua tertutup. Padahal seharusnya itu dokumen publik yang semua bol
eh mengaksesnya,” ungkap Ketua Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) Suroto.

Dia membeberkan, kesulitan mengakses dokumen BOS ditemui ketika pihaknya melakukan uji akses di delapan provinsi meliputi Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta dan Lampung, serta NAD pada Oktober 2013.

Hasilnya, dari 222 sekolah yang dijadikan sample, hanya 13 persen yang bersedia memberikan akses mengenai dokumen BOS. Hal demikian merupakan salah satu alasan agar masyarakat meningkatkan pengawasan.

“Kami terus berupaya supaya masyarakat terlibat dalam pengawasan BOS. Adanya pengawasan dari masyarakat, maka dapat dikritisi penggunaan dana BOS di sekolah,” katanya.

Dari kajian yang dilakukan YSKK dengan sample delapan sekolah di Wilayah Eks karesidenan Surakarta diketahui, tingkat akuntabilitas penggunaan dana BOS sangatlah memprihatinkan.

Sebab ditemukan banyak penyimpangan semisal masih adanya mark up tentang harga barang, bahkan diragukannya keabsahan kuitasi pembelian ataupun pengeluaran uang. Bahkan ditemukan pula pertanggungjawaban penggunaan dana BOS secara gelondongan.**suaramerdeka.com

Semarang :Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa telah menjadi kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) di SMP Negeri 20 Genuk, Semarang. Sebanyak 30 siswa dan siswi telah mengikuti latihan perdana pada Jumat (28/8) lalu. Pelatih bersertifikat Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Totok dan asisten Muzakka menjadi pelatih rutin di sekolah tersebut setiap Jumat sore mulai jam 15.30 hinga pukul 17.00 WIB.

Pagi sebelum latihan perdana, seluruh murid SMP 20 sebanyak 800-an siswa diajak melihat pengenalan jurus dalam acara pembukaan di lapangan sekolah mereka. Para pesilat Pagar Nusa menampilkan Wiragana dan Wiraloka, yaitu rangkaian gerakan jurus Pencak silat yang telah distandarkan secara internasional dalam organisasi Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat) usai senam pagi bersama. Juga ada atraksi Wiralaga, yaitu peragaan jurus secara perpasangan oleh dua pesilat. Lalu atraksi sabung prestasi (pertarungan dua pesilat untuk memperoleh nilai di dalam pertandingan). Berikutnya sabung bela diri (pertarungan bebas di luar ring pertandingan). Ditutup dengan demonstrasi debus tingkat dasar. Yaitu aksi memakan silet dan beling (kaca bohlam bening).

Ratusan siswa antusias menonton pertunjukan tersebut. Bahkan mereka merangsek ke tengah lapangan untuk melihat dari dekat kala para pesilat Pagar Nusa menampilkan aksi debus. Mereka pun diminta membuktikan keaslian silet dengan menggunakannya untuk memotong kertas.Bukannya takut, para siswa malah minta dilibatkan dalam aksi tersebut dan minta diajak mencoba senjata. “Pak, saya ikut mencoba aksi kekebalannya. Boleh ya?” pinta seorang siswa berbadan gemuk. 

“Om, saya njajal yang ini ya?,” pinta siswa lain.
“Mas, saya nanti diajari yang kayak gini ya,” sahut seorang siswi berambut panjang.

Para pelatih tentu saja tidak mengijinkan, sebab mereka belum memiliki ilmunya. Namun para siswa dilibatkan dalam peragaan senjata ruyung (double stick). Beberapa siswa yang antusias, diajak main peran seolah satu siswa sedang diserang, dan dia bisa menangkis lalu membanting penyerangnya.

“Gedebuk!,” bunyi tubuh siswa gemuk jatuh di atas karpet di tengah lapangan, kala dibanting teman seangkatannya yang bertubuh kurus. Setelah diajari singkat cara membanting.

“Huhu…..” teriak teman-temannya menyoraksi si gemuk yang meringis berusaha bangkit.

“Nah, adik-adik. Cukup dulu ya. Nanti sore kita mulai berlatih. Pencak Silat itu asyik lho. Badan sehat bugar, pikiran fresh, ruhani kita juga terlatih. Rasa percaya diri meningkat, dan siap membela plus menolong orang lain kapan saja. Ikut ya,” ujar Muzakka mempromosikan Pencak Silat.


Kepala SMP 20 Anwar Kumaidi dalam sambutannya menyampaikan,  Pencak Silat adalah olahraga bela diri asli Indonesia. Maka sudah selayaknya setiap sekolah turut melestarikannya dengan membuka ekskul Pencak Silat.

Selain untuk melestarikan budaya bangsa, kata dia, pihaknya juga ingin memberi kegiatan positif kepada siswanya dan memprogramkan bisa mendidik atlit di masa depan.

“Pencak Silat adalah olahraga bela diri asli Indonesia. Sudah sepatutnya kita harus melestarikan. Anak-anakku, silakan yang berminat ikut ekskul ini dan jadilah atlit di masa depan,” ujarnya.

Ketua PSNU Pagar Nusa Kota Semarang Hendro Syufaat menyatakan, pihaknya menitikberatkan pada pelatihan Pencak Silat sebagai olahraga prestasi. Targetnya menyiapkan atlet pelajar dengan program latihan standar IPSI. Namun materi bela diri dan pembinaan ruhani khas Pagar Nusa juga diberikan, agar seluruh pesilat memiliki moral yang baik dan berjiwa ksatria.
“Kami akan memberi pelatihan yang menitikberatkan pada pembinaan olahraga prestasinya. Program pelatihannya Pencak Silat standar IPSI. Namun juga kami beri pelatihan bela diri dan pembinaan rohani khas Pagar Nusa agar menjadi pesilat yang bermoral mulia,” ujar pendekar berambut gondrong yang biasa dipanggil Gus Hendro ini. @nsr
PSM UNDIP
SEMARANG - Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Diponegoro menempati peringkat 4 dunia dalam kategori folklore di situs web interkulture. Humas PSM Undip Karlina Devita Sari mengatakan, PSM Undip tidak kalah dengan paduan suara lainnya di dunia.

"Kami juga terpilih untuk mewakili Indonesia bahkan mungkin Asia di kejuaraan paduan suara di Italia," katanya pada Tribun,Selasa (26/8/2014).

Ia mengatakan, untuk kategori paduan suara secara umum, PSM Undip mendapat peringkat 37 dari 1.000 paduan suara dunia versi web interkulture. Karlina mengaku bangga dengan pencapaian PSM Undip.

Undip beberapa kali sudah menjuarai lomba paduan suara tingkat internasional. Bahkan beberapa kali menyabet platinum di beberapa negara semisal Cina atau Vietnam.

Sumber: Tribun Jateng